Minggu, 21 November 2010

Bobok Knalpot Skubek


Standar Performa Racing
2010-04-30 20:33:31
4455hal13_bobokknalpot1.jpgSaluran buang buat tarung di kelas matik standar, musti aplikasi part bawaan pabrik atau standar motor itu. Tapi, boleh diubah bagian dalamnya alias bobok.

“Sebelum ini, biasanya mengubah atau bobok knalpot dengan cara mengambil beberapa sekat di dalam silincer,” ungkap Deni Mansur, Mekanik tim balap Yonex Gas Pol Kawahara.

Tapi sekarang ini, cara itu sudah mulai enggak dipakai. Sebab, ada metode baru dalam membuat performa part penyalur gas buang itu jadi lebih bertaji. Yaitu, pakai cara model kondom. Pakai model silincer yang lebih kecil macam knalpot racing dan dimasukkan ke dalam saluran buang orisinal.4456hal13_bobokknalpot2.jpg

Menurut Deny yang akrab disapa Komeng, saluran buang model ini lebih bagus ketimbang cara sekat. “Bedanya cukup signifikan. Motor lebih cepat teriak di putaran bawah dan atas juga jalan,” aku Komeng.

Memang benar! Secara logika, knalpot jadi lebih free flow ketimbang model sekat. Sebab dengan silincer yang masuk ke dalam pipa knalpot standar, aliran gas buang jadi lebih cepat keluar. Ya, tidak berputar lama di dalam tabung.

Langkah ini mengharuskan silincer tambahan dijadikan satu dengan tutup knalpot bagian belakang alias ujung knalpot orisinal. “Untuk membuka-tutup silincer, cuma memakai beberapa baut yang menghubungkan tabung knalpot dengan ujung silencer,” tambah Komeng.

Jika sobat ingin mengikuti langkah ini, ada beberapa acuan yang musti diperhatikan. Yaitu, soal panjang-pendeknya silencer ‘kondom’ yang ingin diaplikasi. Menurut mekanik ramah ini, panjang-pendek silincer tergantung dari kapasitas silinder yang diaplikasi engine.

“Biasanya untuk motor yang hanya bermain tak lebih dari 150 cc. Cukup pakai silencer pendek. Jadi tarikan bawah tidak lemot,” saran Komeng lagi. Tapi akan lain jika kapasitas engine sudah mengadopsi 200 cc ke atas. Pastinya butuh silencer yang lebih panjang! Itu karena power mesin semakin besar.

Sedikit bingung, memang ada balap matik 200 cc yang pakai knalpot standar ya? Oh, tau-nya bukan untuk balap road race resmi. Tapi, adu kebut lurus malam hari! Biasanya, ada juga yang bermain dengan knalpot standar meski isi silinder mesin sudah lebih dari 200 cc. Istilahnya, kelas standaran githu deh.

Lanjut! Mantapnya, untuk silencer sendiri, sobat bisa aplikasi punya knalpot racing yang dijual di pasaran. Misalnya, merek Kawahara, TDR, CLD, DBS atau lainnya. Tinggal sesuaikan kebutuhan.

Atau juga, bisa pilih knalpot aftermarket yang oleh produsennya sendiri sudah memakai metode ini. Contohnya seperti saluran buang merek Ahau Motor. Eka“Bentuk dan diameter silencer sudah disesuaikan dengan kebutuhan balap,” ujar Rudi Sukirman alias Ahau selaku owner Ahau Motor.

Dijual Rp 500 ribu, sobat jadi enggak perlu merusak knalpot standar. Jadi, ketika ingin pakai knalpot orisinal tinggal tukar-pasang aja deh.

Penulis/Foto : Eka/David

Tidak ada komentar:

Posting Komentar